Gangguan pada tanaman philodendron umumnya digolongkan dalam tiga kelompok,
yaitu gangguan fisik, gangguan hama (serangga pengganggu), dan patogen yang
menyebabkan penyakit tanaman. Baiklah, tanpa berbasa basi lagi Flora Asri
Lestari akan ulas!
GANGGUAN FISIK
DAUN KECIL
Pada tanaman terlihat daun baru lebih kecil dari
daun sebelumnya. Hal ini dapat disebabkan oleh kekurangan unsur hara dari
pemupukan. Selain itu, media tanam kurang lembab, kurang sinar matahari, dan
media terlalu padat.
DAUN MENJADI COKLAT
Selain
disebabkan oleh kandungan garam dari air yang digunakan untuk menyiram dan
bahan aktif dalam pestisida, daun menjadi coklat juga disebabkan oleh kelebihan
air saat penyiraman dan buruknya drainase pada media. Penyebab lainnya adalah
kelebihan pupuk sehingga terjadi keracunan pada tanaman. Periksalah kesehatan
tanaman selalu.
PERTUMBUHAN LAMBAT
Gejala
yang mudah dilihat adalah daun yang mengecil dan lebih sering diindikasikan dengan
pot yang telah sempit untuk pertumbuhan tanaman. Lakukanlah pergantian ukuran
pot dengan yang lebih besar.
DEBU DI PERMUKAAN DAUN
Debu
di permukaan daun diakibatkan banyaknya debu yang menempel pada permukaan daun,
pencegahanya dilakukan dengan menyiram air dengan nozzle yang halus pada permukaan daun. Lalu dilap dengan kain atau
busa yang halus.
Selain itu dapat digunakan air sabun, tetapi hati-hati
jangan sampai terkena media tanam secara berlebihan, karena dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman itu sendiri.
DAUN BARU MENGGULUNG
Daun
terlihat mengeriting dan terdapat bintik-bintik kuning pada permukaannya.
Daun terbakar dapat diakibatkan oleh aplikasi pestisida yang salah. Tindakan
yang dapat dilakukan adalah mengurangi dosis penggunaan pestisida. Selain itu jika daun baru terlihat menggulung atau berubah bentuk, berarti tanaman
mengalami unsur kalsium. Gunakan pupuk yang unsur kalsium tinggi.
DAUN TUA MENJADI KUNING
Daun
tua menjadi kuning disebabkan kekurangan unsur nitrogen dalam pemupukan. Selain
itu, kesehatan akar yang buruk karena media terlalu padat atau drainase yang
kurang baik dan kekurangan sinar matahari.
SEMUA DAUN MENGUNING
Semua
daun menguning disebabkan oleh intensitas matahari yang berlebihan, kekurangan
unsur hara(pupuk), suhu udara yang tinggi dan kering serta serangan hama
penyakit dan buruknya kesehatan akar tanaman.
DAUN RONTOK
Daun
rontok disebabkan oleh kesehatan akar yang buruk. Hal ini terjadi akibat
kelebihan air saat penyiraman serta tanah terlalu padat. Selain itu bisa juga
karena perubahan iklim, baik dari sinar matahari, suhu udara, hingga
kelembapan udara.
GANGGUAN HAMA
GEJALA
|
PENYEBAB
|
PENANGANAN
|
Pertumbuhan daun muda terhambat.
|
Aphids, berupa kutu daun bertubuh lunak dan berwarna kuning, hijau
muda dan cokelat. Sering bersembunyi di bawah media terutama media akar
pakis.
|
Penggunaan insektisida Decis (0,25-0,5 ml/liter) atau Confidor (0,25
ml/liter) dengan interval waktu 7 hari sekali.
|
Tanaman kurus, kerdil, daun menjadi kecil dan melengkung layu.
|
Kutu putih (Mealy Bugs), biasa ditemukan di ketiak daun, di dalam
seludang bunga dan akar.
|
Ganti media tanam jika terdapat kutu putih di akar, lalu dapat
dilakukan penyemprotan pastisida Confidor, Agrimec atau Curaccon 0,25
ml/liter air seminggu sekali.
|
Daun atau batang yang “mengerut”, kuning dan menjadi kisut.
Terdapat bekas tusukan berwarna perak kelabu pada permukaan atau tangkai muda, lalu mengeriting. |
Tungau (Thrips), mirip lintah, melekat di balik daun, batang maupun
bunga.
|
Kerik dari bagian tanaman dan siram dengan pestisida Confidor atau
Agrimex 0,25 ml/liter.
|
Daun rusak dan menjadi tidak utuh.
|
Ulat kecil yang ada di bawah daun.
|
Lakukan pembuangan ulat secara mekanis atau
lakukan penyemprotan insektisida dengan dosis rendah Supracide 0,5 ml/liter
air
|
Daun seperti gigitan ulat.
|
Siput yang bercangkang maupun tidak.
|
Penggunaan pestisida khusus molusca kadang kala tidak efektif oleh
karena itu guanakan pembuangan langsung oleh tangan.
|
GANGGUAN PENYAKIT
GEJALA
|
PENYEBAB
|
PENANGANAN
|
Bercak basah pada permukaan daun, berwarna kuning dan berubah menjadi
cokelat. Jika telah membusuk, daun berbau menyengat.
|
Bakteri Erwinia carotovora
|
Bakterisida dengan bahan aktif Oxytetracyklin sulfat dengan dosis 0,5
ml/liter dengan interval waktu 10-14 hari.
|
Banyak bercak di pinggir daun.
|
Bakteri Pseudomonas, terutama pada musim hujan.
|
Gunakan bakterisida dengan dosis 0,5 ml/liter. Slain itu pisahkan
tanaman dengan tanaman sehat yang lain.
|
Terjadi pengeringan pada pinggir daun, lalu daun menjadi kemerahan
sebelum kering.
|
Bakteri Xanthomonas campestris.
|
Bakterisida seperti Agrimycin dengan dosis 0,5 ml/liter.
|
Bercak pada daun bagian bawah dekat media.
|
Cendawan Phytophthora parasitica.
|
Kurangi intensitas penyiraman, usahakan permukaan media menggunakan
mulsa untuk mencegah naiknya media dan mengtori daun.
Gunakan fungisida Daconil 0,75 gr/liter; Captan 1 gr/liter atau
Dithane M45 0,5-1 g/liter.
|
Terdapat busuk pada akar maupun batang. Daun akan menguning lalu layu.
|
Cendawan Phytium splendens.
|
Fungisida Physan, Previcure dengan dosis 0,5 – 1 ml/liter
|
Terjadi penguningan daun dan perubahan warna pada batang atau akar
yang terinfeksi,
|
Cendawan Sclerotium rolfsii.
|
Fungisida Beniate, Dithane 45 M, atau Captan dengandosis 0,5 gr/liter
air.
|
Bentuk daun yang tidak beraturan lalu timbul bercak-bercak kuning
|
Virus Desheen Mosaik Virus.
|
Tidak dapat disembuhkan. Pisahkanlah dengan tanaman yang sehat.
|
Sekian
informasi yang Flora Asri Lestari dapat sampaikan, semoga bermanfaat. Sukses
selalu! J
No comments:
Post a Comment