Wednesday, 9 November 2016

Jenis Gangguan Pada Tanaman Philodendron

Gangguan pada tanaman philodendron umumnya digolongkan dalam tiga kelompok, yaitu gangguan fisik, gangguan hama (serangga pengganggu), dan patogen yang menyebabkan penyakit tanaman. Baiklah, tanpa berbasa basi lagi Flora Asri Lestari akan ulas!

GANGGUAN FISIK

DAUN KECIL
Pada tanaman terlihat daun baru lebih kecil dari daun sebelumnya. Hal ini dapat disebabkan oleh kekurangan unsur hara dari pemupukan. Selain itu, media tanam kurang lembab, kurang sinar matahari, dan media terlalu padat.
DAUN MENJADI COKLAT
Selain disebabkan oleh kandungan garam dari air yang digunakan untuk menyiram dan bahan aktif dalam pestisida, daun menjadi coklat juga disebabkan oleh kelebihan air saat penyiraman dan buruknya drainase pada media. Penyebab lainnya adalah kelebihan pupuk sehingga terjadi keracunan pada tanaman. Periksalah kesehatan tanaman selalu.
PERTUMBUHAN LAMBAT
Gejala yang mudah dilihat adalah daun yang mengecil dan lebih sering diindikasikan dengan pot yang telah sempit untuk pertumbuhan tanaman. Lakukanlah pergantian ukuran pot dengan yang lebih besar.
DEBU DI PERMUKAAN DAUN
Debu di permukaan daun diakibatkan banyaknya debu yang menempel pada permukaan daun, pencegahanya dilakukan dengan menyiram air dengan nozzle yang halus pada permukaan daun. Lalu dilap dengan kain atau busa yang halus. Selain itu dapat digunakan air sabun, tetapi hati-hati jangan sampai terkena media tanam secara berlebihan, karena dapat mengganggu pertumbuhan tanaman itu sendiri.
DAUN BARU MENGGULUNG
Daun terlihat mengeriting dan terdapat bintik-bintik kuning pada permukaannya. Daun terbakar dapat diakibatkan oleh aplikasi pestisida yang salah. Tindakan yang dapat dilakukan adalah mengurangi dosis penggunaan pestisida. Selain itu jika daun baru terlihat menggulung atau berubah bentuk, berarti tanaman mengalami unsur kalsium. Gunakan pupuk yang unsur kalsium tinggi.
DAUN TUA MENJADI KUNING
Daun tua menjadi kuning disebabkan kekurangan unsur nitrogen dalam pemupukan. Selain itu, kesehatan akar yang buruk karena media terlalu padat atau drainase yang kurang baik dan kekurangan sinar matahari.
SEMUA DAUN MENGUNING
Semua daun menguning disebabkan oleh intensitas matahari yang berlebihan, kekurangan unsur hara(pupuk), suhu udara yang tinggi dan kering serta serangan hama penyakit dan buruknya kesehatan akar tanaman.
DAUN RONTOK
Daun rontok disebabkan oleh kesehatan akar yang buruk. Hal ini terjadi akibat kelebihan air saat penyiraman serta tanah terlalu padat. Selain itu bisa juga karena perubahan iklim, baik dari sinar matahari, suhu udara, hingga kelembapan udara.

GANGGUAN HAMA

GEJALA
PENYEBAB
PENANGANAN


Pertumbuhan daun muda terhambat.
Aphids, berupa kutu daun bertubuh lunak dan berwarna kuning, hijau muda dan cokelat. Sering bersembunyi di bawah media terutama media akar pakis.

Penggunaan insektisida Decis (0,25-0,5 ml/liter) atau Confidor (0,25 ml/liter) dengan interval waktu 7 hari sekali.

Tanaman kurus, kerdil, daun menjadi kecil dan melengkung layu.

Kutu putih (Mealy Bugs), biasa ditemukan di ketiak daun, di dalam seludang bunga dan akar.
Ganti media tanam jika terdapat kutu putih di akar, lalu dapat dilakukan penyemprotan pastisida Confidor, Agrimec atau Curaccon 0,25 ml/liter air seminggu sekali.
Daun atau batang yang “mengerut”, kuning dan menjadi kisut.
Terdapat bekas tusukan berwarna perak kelabu pada permukaan atau tangkai muda, lalu mengeriting.


Tungau (Thrips), mirip lintah, melekat di balik daun, batang maupun bunga.


Kerik dari bagian tanaman dan siram dengan pestisida Confidor atau Agrimex 0,25 ml/liter.
Daun rusak dan menjadi tidak utuh.
Ulat kecil yang ada di bawah daun.
Lakukan pembuangan ulat secara mekanis atau lakukan penyemprotan insektisida dengan dosis rendah Supracide 0,5 ml/liter air
Daun seperti gigitan ulat.
Siput yang bercangkang maupun tidak.
Penggunaan pestisida khusus molusca kadang kala tidak efektif oleh karena itu guanakan pembuangan langsung oleh tangan.

GANGGUAN PENYAKIT

GEJALA
PENYEBAB
PENANGANAN
Bercak basah pada permukaan daun, berwarna kuning dan berubah menjadi cokelat. Jika telah membusuk, daun berbau menyengat.


Bakteri Erwinia carotovora
Bakterisida dengan bahan aktif Oxytetracyklin sulfat dengan dosis 0,5 ml/liter dengan interval waktu 10-14 hari.

Banyak bercak di pinggir daun.

Bakteri Pseudomonas, terutama pada musim hujan.
Gunakan bakterisida dengan dosis 0,5 ml/liter. Slain itu pisahkan tanaman dengan tanaman sehat yang lain.
Terjadi pengeringan pada pinggir daun, lalu daun menjadi kemerahan sebelum kering.

Bakteri Xanthomonas campestris.

Bakterisida seperti Agrimycin dengan dosis 0,5 ml/liter.




Bercak pada daun bagian bawah dekat media.




Cendawan Phytophthora parasitica.
Kurangi intensitas penyiraman, usahakan permukaan media menggunakan mulsa untuk mencegah naiknya media dan mengtori daun.
Gunakan fungisida Daconil 0,75 gr/liter; Captan 1 gr/liter atau Dithane M45 0,5-1 g/liter.
Terdapat busuk pada akar maupun batang. Daun akan menguning lalu layu.
Cendawan Phytium splendens.
Fungisida Physan, Previcure dengan dosis 0,5 – 1 ml/liter
Terjadi penguningan daun dan perubahan warna pada batang atau akar yang terinfeksi,

Cendawan Sclerotium rolfsii.
Fungisida Beniate, Dithane 45 M, atau Captan dengandosis 0,5 gr/liter air.
Bentuk daun yang tidak beraturan lalu timbul bercak-bercak kuning

Virus Desheen Mosaik Virus.
Tidak dapat disembuhkan. Pisahkanlah dengan tanaman yang sehat.


Sekian informasi yang Flora Asri Lestari dapat sampaikan, semoga bermanfaat. Sukses selalu! J

No comments:

Post a Comment