Thursday 3 November 2016

Mengenal Philodendron

Philodendron merupakan tanaman hias yang sudah dikenal sejak zaman dahulu. Keistimewaannya ada pada bentuk dan warna daun yang sangat bervariasi.


Klasifikasi Ilmiah
kingdom
plantae
divisi
Magnoliophyta
klas
Liliopsida
Orde
Alismatales
famili
Araceae
subfamili
Aroidae
genus
Philodendron



Dibandingkan dengan kerabatnya famili Araceae, seperti anthurium dan aglaonema, philodendron tahan terhadap kondisi gelap dan mudah dalam perawatan serta perbanyakan. Saat ini terdapat lebih dari 200 spesies tanaman philodendron di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, jumlah spesies yang ada cukup banyak dan beragam, baik dengan jenis batang yang kuat, eksotis, hingga tanaman kolektor yang mahal.

Asal Usul dan Penyebarannya

Philodendron pertama kali diidentifikasi dari sebuah herbarium yang dikoleksi oleh George Marcgraft, (Colombia) pada tahun 1644. Kemudian pada tahun 1832, Schott menemukan sejumlah jenis di hutan basah tropis negara Brazil. Setelah itu, mulai ditemukan jenis-jenis lainnya di hutan tropis Amerika Serikat, terutama di bagian Tenggara Amerika. Sebagian besar jenis yang ada di bagian Selatan Amerika, akan sama dengan tanaman yang berasal dari Pasifik, hingga Colombia dan Equator.
Dalam perkembangannya, penyebaran philodendron semakin meluas hingga ditemukan di hutan-hutan tropis Asia, termasuk Indonesia terutama di daerah Kalimantan hingga ke kepulauan Papua.


Menyerap Polutan Tetapi Mengandung Racun

Menurut penelitian yang dilakukan National Aeronautics and Space Administration (NASA), philodendron sp. Termasuk tanaman yang baik untuk diletakkan di dalam rumah. Tanaman ini dapat menyerap polutan di udara di dalam ruangan seperti formaldehid yang biasanya terdapat bahan busa dan partikel debu pada karpet.

Zat polutan ini jika terhirup oleh manusia dalam jumlah banyak dapat merugikan kesehatan, bahkan jika terpendam terlalu lama akan menyebabkan kanker.

 Selain kegunaan di ataas, tanaman ini termasuk dalam golongan tanaman yang beracun. Hal ini disebabkan kandungan yang mengandung kalsium oksalat (calcium oxalate:CaC204) pada seluruh bagian tanaman.

Untuk dosis yang rendah, jika getah tanaman terkena kulit, maka akan menyebabkan iritasi kulit seperti gatal-gatal hingga dapat menyebabkan penyakit pada kulit yang sensitif, jika terpecik ke mata dapat terjadi iritasi, jika tertelan, mulut dan tenggorokan akan terasa seperti terbakar. Bahkan jika tertelan dalam dosis yang tinggi dapat menyebabkan sesak nafas yang parah dan mengalami koma hingga kematian.



Baik, itulah informasi yang Flora Asri Lestari dapat berikan.
Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat, jangan lupa di share, ya.
Semoga sukses! J

No comments:

Post a Comment