Monday 14 November 2016

10 PHILODENDRON POPULAR

Philo Katak/Philo Eceng
Philodendron cannaefolium

Philo jenis ini mempunyai 3 kelas, yaitu KW 1, KW 2, KW3.
Philo KW 1 adalah tanaman dengan kualitas terbaik, cirinya memiliki daun tebal dan lebar, warna daun hijau sehat, bentuk daun meroset sempurna. Sangat baik untuk tanaman hias dalam pot.

PERBANYAKAN
dengan biji, setek pucuk, setek batang dan pisah anakan.






Philo Emerald Duke

Philodendron sp.

Daun hijau agak tebal dan kekar, cocok dan terlihat sangat cantik sebagai tanaman hias pot. Bentknya meroset menjadi nilai tambah tanaman ini.

PERBANYAKAN
dengan setek puncuk dan kultur jaringan.


Philodendron stenolobum

Merupakan  tanaman philo yang memiliki ruas pendek tetapi kuat menopang pertumbuhannya hingga dewasa. Digunakan sebagai tanaman hias dalam pot, tetapi harus diperhatikan luasan area penempatannya.

PERBANYAKAN
dengansetek pucuk dan pisah anakan



Philo Kabel Busi

Philodendron cotobunse

Ciri khas dari philo ini ada pada daunnya. Permukaan atas daun berwarna hijau, sedangkan di permukaan daunnya warna merah.

PERBANYAKAN
dengan setek pucuk dan pisah anakan.







Philo Black Congo
Philodendron ferrugium


Sejenis dengan “red congo” tetapi warna hitamnya agak lebih tua, pinggiran daunnya berlekuk.

PERBANYAKAN
dengan setek pucuk, setek batang dan bermata tunas.

Philo Mary Body
Philodendron erubense

Kombinasi warna hijau dan merah serta susunan daun yang meroset dan subur menjadikan sosoknya terlihat cantik.

PERBANYAKAN
dengan setek batang, setek pu.cuk, pemisahan tunas dan kultur jaringan.

Philodendron Red Congo
Philodendron feerrugium


Jenis “congo” dengan warna batang merah cerah, terlihat sangat cantik dengan tulang batang merah menyala dan warna hijau muda.

PERBANYAKAN
dengan setek pucuk, setek batang dan bermata tunas.


Philo Melonii

Bentuk daun memanjang dengan batang daun yang kokoh membuat sosoknya terlihat kompak, philo ini tergolong dalam tanaman hias daratan.

PERBANYAKAN
dengan mata tunas dan setek pucuk












Philodendron King Dragon
Philodendron sp.


Ukuran tanaman agak kecil dibanding philo jenis lainya. Daunnya sedikit berlekuk dan kaku, ukuran daunnya besar, sehingga dapat tegak.

PERBANYAKAN
dengan setek batang dewasa bermata tunas dan setek pucuk.













Philodendron sp.

Tampilannya kekar dan besar, tulang daun terlihat jelas dan batang berwarna merah, ukuran batang juga besar sehingga tanaman dapat tegak.

PERBANYAKAN
dengan setek batang bermata tunas dan setek pucuk.

Itulah 10 jenis Philodendron terpopular versi Flora Asri Lestari, semoga bermanfaat, Sukses selalu! :) 



Wednesday 9 November 2016

Jenis Gangguan Pada Tanaman Philodendron

Gangguan pada tanaman philodendron umumnya digolongkan dalam tiga kelompok, yaitu gangguan fisik, gangguan hama (serangga pengganggu), dan patogen yang menyebabkan penyakit tanaman. Baiklah, tanpa berbasa basi lagi Flora Asri Lestari akan ulas!

GANGGUAN FISIK

DAUN KECIL
Pada tanaman terlihat daun baru lebih kecil dari daun sebelumnya. Hal ini dapat disebabkan oleh kekurangan unsur hara dari pemupukan. Selain itu, media tanam kurang lembab, kurang sinar matahari, dan media terlalu padat.
DAUN MENJADI COKLAT
Selain disebabkan oleh kandungan garam dari air yang digunakan untuk menyiram dan bahan aktif dalam pestisida, daun menjadi coklat juga disebabkan oleh kelebihan air saat penyiraman dan buruknya drainase pada media. Penyebab lainnya adalah kelebihan pupuk sehingga terjadi keracunan pada tanaman. Periksalah kesehatan tanaman selalu.
PERTUMBUHAN LAMBAT
Gejala yang mudah dilihat adalah daun yang mengecil dan lebih sering diindikasikan dengan pot yang telah sempit untuk pertumbuhan tanaman. Lakukanlah pergantian ukuran pot dengan yang lebih besar.
DEBU DI PERMUKAAN DAUN
Debu di permukaan daun diakibatkan banyaknya debu yang menempel pada permukaan daun, pencegahanya dilakukan dengan menyiram air dengan nozzle yang halus pada permukaan daun. Lalu dilap dengan kain atau busa yang halus. Selain itu dapat digunakan air sabun, tetapi hati-hati jangan sampai terkena media tanam secara berlebihan, karena dapat mengganggu pertumbuhan tanaman itu sendiri.
DAUN BARU MENGGULUNG
Daun terlihat mengeriting dan terdapat bintik-bintik kuning pada permukaannya. Daun terbakar dapat diakibatkan oleh aplikasi pestisida yang salah. Tindakan yang dapat dilakukan adalah mengurangi dosis penggunaan pestisida. Selain itu jika daun baru terlihat menggulung atau berubah bentuk, berarti tanaman mengalami unsur kalsium. Gunakan pupuk yang unsur kalsium tinggi.
DAUN TUA MENJADI KUNING
Daun tua menjadi kuning disebabkan kekurangan unsur nitrogen dalam pemupukan. Selain itu, kesehatan akar yang buruk karena media terlalu padat atau drainase yang kurang baik dan kekurangan sinar matahari.
SEMUA DAUN MENGUNING
Semua daun menguning disebabkan oleh intensitas matahari yang berlebihan, kekurangan unsur hara(pupuk), suhu udara yang tinggi dan kering serta serangan hama penyakit dan buruknya kesehatan akar tanaman.
DAUN RONTOK
Daun rontok disebabkan oleh kesehatan akar yang buruk. Hal ini terjadi akibat kelebihan air saat penyiraman serta tanah terlalu padat. Selain itu bisa juga karena perubahan iklim, baik dari sinar matahari, suhu udara, hingga kelembapan udara.

GANGGUAN HAMA

GEJALA
PENYEBAB
PENANGANAN


Pertumbuhan daun muda terhambat.
Aphids, berupa kutu daun bertubuh lunak dan berwarna kuning, hijau muda dan cokelat. Sering bersembunyi di bawah media terutama media akar pakis.

Penggunaan insektisida Decis (0,25-0,5 ml/liter) atau Confidor (0,25 ml/liter) dengan interval waktu 7 hari sekali.

Tanaman kurus, kerdil, daun menjadi kecil dan melengkung layu.

Kutu putih (Mealy Bugs), biasa ditemukan di ketiak daun, di dalam seludang bunga dan akar.
Ganti media tanam jika terdapat kutu putih di akar, lalu dapat dilakukan penyemprotan pastisida Confidor, Agrimec atau Curaccon 0,25 ml/liter air seminggu sekali.
Daun atau batang yang “mengerut”, kuning dan menjadi kisut.
Terdapat bekas tusukan berwarna perak kelabu pada permukaan atau tangkai muda, lalu mengeriting.


Tungau (Thrips), mirip lintah, melekat di balik daun, batang maupun bunga.


Kerik dari bagian tanaman dan siram dengan pestisida Confidor atau Agrimex 0,25 ml/liter.
Daun rusak dan menjadi tidak utuh.
Ulat kecil yang ada di bawah daun.
Lakukan pembuangan ulat secara mekanis atau lakukan penyemprotan insektisida dengan dosis rendah Supracide 0,5 ml/liter air
Daun seperti gigitan ulat.
Siput yang bercangkang maupun tidak.
Penggunaan pestisida khusus molusca kadang kala tidak efektif oleh karena itu guanakan pembuangan langsung oleh tangan.

GANGGUAN PENYAKIT

GEJALA
PENYEBAB
PENANGANAN
Bercak basah pada permukaan daun, berwarna kuning dan berubah menjadi cokelat. Jika telah membusuk, daun berbau menyengat.


Bakteri Erwinia carotovora
Bakterisida dengan bahan aktif Oxytetracyklin sulfat dengan dosis 0,5 ml/liter dengan interval waktu 10-14 hari.

Banyak bercak di pinggir daun.

Bakteri Pseudomonas, terutama pada musim hujan.
Gunakan bakterisida dengan dosis 0,5 ml/liter. Slain itu pisahkan tanaman dengan tanaman sehat yang lain.
Terjadi pengeringan pada pinggir daun, lalu daun menjadi kemerahan sebelum kering.

Bakteri Xanthomonas campestris.

Bakterisida seperti Agrimycin dengan dosis 0,5 ml/liter.




Bercak pada daun bagian bawah dekat media.




Cendawan Phytophthora parasitica.
Kurangi intensitas penyiraman, usahakan permukaan media menggunakan mulsa untuk mencegah naiknya media dan mengtori daun.
Gunakan fungisida Daconil 0,75 gr/liter; Captan 1 gr/liter atau Dithane M45 0,5-1 g/liter.
Terdapat busuk pada akar maupun batang. Daun akan menguning lalu layu.
Cendawan Phytium splendens.
Fungisida Physan, Previcure dengan dosis 0,5 – 1 ml/liter
Terjadi penguningan daun dan perubahan warna pada batang atau akar yang terinfeksi,

Cendawan Sclerotium rolfsii.
Fungisida Beniate, Dithane 45 M, atau Captan dengandosis 0,5 gr/liter air.
Bentuk daun yang tidak beraturan lalu timbul bercak-bercak kuning

Virus Desheen Mosaik Virus.
Tidak dapat disembuhkan. Pisahkanlah dengan tanaman yang sehat.


Sekian informasi yang Flora Asri Lestari dapat sampaikan, semoga bermanfaat. Sukses selalu! J

Memelihara Philodendron

Setelah menanam sesuai dengan syarat yang telah ditentukan, kegiatan selanjutnya adalah memelihara tanaman agar tumbuh dengan baik. Pada tanaman philodendron, pemeliharaan nya tidak terlalu sulit. Selain menjaga lingkungan penanaman tetap bersih, kegiatan pemeliharaan adalah penyiraman dan pemupukan hingga pengendalian hama penyakit. Berikut Flora Asri Lestari akan berikan tips nya!

PENYIRAMAN RUTIN
Philodendron memerlukan penyiraman rutin agar media tanam tetap lembab.  Jumlah air yang diberikan secukupnya tanpa menyebabkan media tanam kelebihan air. Oleh karena itu diperlukan campuran media tanaman yang dapat menyimpan air dengan baik tetapi porous, agar dapat membuang kelebihan air sehingga media  tidak terlalu asam dan mudah terserang jamur.

Pada musim hujan, penyiraman dapat dilakukan satu kali sehari untuk tanaman yang tidak terkena hujan secara langsung, untuk tanaman yang terkena hujan langsung, penyiraman dapat dilakukan dua kali sehari atau lebih, tergantung tingkat kandungan air pada media tanaman. Hati-hati terhadap tanaman yang terlalu sering terkena air hujan, karena dapat menyebabkan daun cepat busuk.
Pada musim kemarau, penyiraman dapat dilakukan hingga dua kali dalam sehari, yaitu pagi dan sore hari. Usahakan media tanam tidak dibiarkan sampai terlalu kering sehingga dapat mengganggu pertumbuhan optimal tanaman.

Penyiraman dapat dilakukan langsung pada media tanaman dan daun. Untuk penyiraman pada daun, hendaknya menggunakan nozzle yang halus agar sebaran butiran air dapat merata hingga pada permukaan bawah daun.

Penyiraman pada pot dalam ruangan, dapat dilakukan satu kali sehari. Pada penyiraman sehari-hari dapat dilakukan penyemprotan dengan air secukupnya, yaitu penyiraman hingga cukup membasahi media dan daun saja, tidak ada kelebihan air yang keluar dari lubang pot. Lebih baik jika mengkombinasikan penyiraman dengan kuantitas yang banyak setidaknya satu minggu sekali. Caranya penyiraman dengan air yang cukup banyak hingga kelebihan air keluar dari lubang pot.

PEMUPUKAN
Tanaman Philodendron merupakan jenis tanaman hias yang lebih menonjolkan keindahan daun daripada bunganya. Untuk itu pemupukan lebih dikonsentrasikan untuk pertumbuhan daun, terutama pada fase menjelang tanaman dewasa.

Kegiatan pemupukan sebaiknya dimulai pada saat proses penanaman. Umumnya para breeder menggunakan jenis pupuk lambat urai dengan komposisi 15-9-12 yang mengandung banyak unsur Mg (magnesium) pada saat penanaman awal, gunanya untuk pertumbuhan akar. Enam sampai delapan minggu setelah penanaman, pada kondisi pertumbuhan akar yang optimum, dapat diberikan pupuk cair dengan kandungan NPK 24-8-26 atau 20-10-20. Umumnya dosis yang digunakan adalah 1-0,5 gr/liter air, atau ikuti petunjuk dosis yang ada pada label produk pupuk yang digunakan.
Jika pembibitan difokuskan pada penyilangan, setelah tanaman mengeluarkan bunga, dapat diberikan pupuk dengan unsur P dan K yang lebih tinggi dari unsur N. Dosis pupuk yang digunakan sesuai dengan petunjuk pemakaian yang tertera pada label produk.

Ada dua jenis unsur hara yang diperlukan oleh tanaman, yaitu yang diperlukan dalam jumlah banyak (unsur makro) dan yang diperlukan sedikit tetapi harus ada (unsur mikro). Unsur makro meliputi unsur nitrogen (N), fosfor (P), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan belerang (S), sedangkan unsur mikro meliputi besi (Fe), mangan (Mn), boron (B), molibdenum (Mo), tembaga (Cu), seng (Zn), dan chlor (Cl). Jika ada salah satu unsur hara yang kurang, maka akan terlihat adanya gangguan pada pertumbuhan tanaman.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

Pada tanaman hias di taman rumah, pengendalian hama dan penyakit menggunakan pestisida, dilakukan pada saat terjadi serangan. Hal ini untuk menghindari efek yang tidak baik bagi kesehatan anggota keluarga yang berinteraksi langsung dengan tanaman.

Tetapi untuk skala bisnis rumah tangga, pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara rutin dengan waktu tertentu. Selain itu lakukan tindakan pencegahan secara mekanis dan menjaga kebersihan tempat pembibitan.


Itulah tips  yang Flora Asri Lestari dapat berikan, smoga bermanfaat ya untuk merawat tanaman Philodendronnya. Sukses selalu! J

Saturday 5 November 2016

Menanam Philodendron di Dalam Wadah

Menanam Philodendron di dalam wadah dilakukan jika anda ingin menghadirkannya di dalam ruangan. Jika ruangan terlalu lembab, dan sirkulasi udara minim, gunakan media yang tidak terlalu banyak menyimpan air, tetapi tetap lembab sesuai dengan keperluan pertumbuhan tanaman. Berikut Flora Asri Lestari berikan tips menanam Philodendron di dalam wadah:


1.       Memilih media tanam

Media yang ideal untuk pertumbuhan tanaman adalah yang kaya organik, cukup menyimpan air, porous tetapi sedikit padat yang gunanya agar akar dapat memegang tanah dengan baik dan menegakkan tanaman, pilihlah media yang paling ideal yang cocok untuk tanaman.

Campuran media yang digunakan untuk penanaman dalam pot umumnya terdiri dari sekam bakar, sekam biasa, pupuk kandang, akar pakis, humus, dan tanah. Kombinasi komposisi bahan yang digunakan juga sangat beragam. Ada yang menggunakan campuran tanah, sekam bakar, pupuk kandang, dan humus dengan komposisi 2 : 1 : 1 : 1. Ada pula yang mengkombinasikan sekam bakar, akar pakis, pupuk kandang dan humus dengan perbandingan 1  : 1 : 1 : 1
  
2.       Ukuran wadah/pot

Kriteria pot yang baik adalah kuat, tidak mudah pecah, mempunyai lubang pada bagian bawah untuk keluarnya air yang berlebih, dan besarnya sesuai dengan tanaman yang akan ditanam.
ukuran pot yang baik adalah lebih besar dari diameter bola akar tanaman. Ketersediaan ruang lebih di antara bola akar dan dinding pot diharapkan pertumbuhan akar dapat leluasa dan sehat.

3.       Penanaman

 Pot yang dipilih, letakkan potongan genting atau syrofoam yang gunanya untuk aerasi tanah dan diletakkan tidak menutupi lubang pot. Lalu, isilah seperempat tinggi pot dengan media tanam yang telah disediakan. Tanam tanaman di bagian tengah pot, setelah itu, isi kembali pot dengan media tanam hingga hampir penuh. Tekan-tekan permukaan media agar lebih padat.

Selanjutnya, siramlah hingga basa, terakhir, letakkan tanaman di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung. Pada permukaan media tanam, diberikan lapisan media akar pakis agar pasir/partikel kecil dari media tidak naik dan menempel pada daun saat penyiraman. Jangan lupa, daun yang kotor, rawan akan serangan hama dan penyakit tanaman.

4.       Mengganti pot (repotting)

Kegiatan pergantian pot tanaman dilakukan dengan berbagai macam kondisi, yaitu saat pot retak atau pecah sehingga ukuran pot yang sudah tidak seimbang dengan ukuran tanaman keseluruhan.
kegiatan repotting dilakukan, jika terlihat akar tanaman telah banyak keluar dari media tanam, terdapat banyak tunas baru, tanaman telah bertambah besar, serta pertumbuhan tanaman terlihat terganggu dan kerdil. Proses penanaman sama dengan kegiatan yang telah dijelaskan sebelumnya.

5.       Memasang rambatan

Untuk jenis tanaman merambat, diperlukan media tempat rambatan akar. Alat bantu yang telah banyak dijual bebas adalah pipa paralon yang telah dilapisi dengan ijuk sehingga akar tanaman dengan mudah menempel dan melilit pipa.

Pemasangannya dilakukan saat proses penanaman. Letakkan pipa rambatan di  tengah pot, jaga agar tidak ada bagian akar atau batang tanaman yang terhimpit pipa. Pendam lah sebagian pipa pada media tanaman agar tetap tegak berdiri, rambatkan akar nafas tanaman pada pipa, gunakan ikatan dengan tali untuk membantu menempelkannya pertama kali.

Sekian informasi yang Flora Asri Lestari dapat bagikan tentang menanam Philodendron dan tanaman dalam wadah/pot, semoga bermanfaat, ya. Semoga sukses! J


Menanam Philodendron di Tempat Terbuka

Jika anda ingin menanam Philodendron di Tempat terbuka, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut Flora Asri Lestari akan berikan informasinya:

1.       Persiapan dan Pemilihan Bibit

Kegiatan ini mencakup penentuan lokasi penanaman, apakah sesuai dengan sifat hidupnya, perkembangan tanaman jika telah dewasa dan memprediksi besarnya tanaman sehingga tidak mendominasi area dan merugikan tanaman lainnya.

Philodendron

Berikutnya adalah memilih bibit yang akan ditanam. Periksa kembali apakah tanaman mempunyai bagian yang lengkap, yaitu akar yang sehat, batang yang kuat dan pertumbuhan daun yang subur. Penentuan bibit yang sehat ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan kegiatan pemeliharaan.

2.       Mengolah Tanah

Mengolah tanah dilakukan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Untuk bibit kecil hingga sedang, kegiatan yang dilakukan adalah mencangkul tanah sedalam minimal 20 cm agar gembur. Ketika mencangkul, tanah sebaiknya dibalik supaya bagian bawah ke atas, untuk memperbaiki aerasi tanah dan membuang gas-gas merugikan yang terdapat di dalam tanah.

3.       Persiapan tanam

Setelah tanah diolah, taburkan sedikit furadan untuk menekan kehadiran rayap dan semut di lokasi penanaman. Taburkan sekitar setengah hingga satu sendok makan secara merata, lalu lapisi dengan tanah. Berikutnya tanah diberi pupuk dasar, yaitu pupuk kandang sekitar seperempat kilogram untuk satu lubang tanaman dewasa atau dicampur dengan satu sendok makan pupuk NPK seimbang. Jika tanah terlalu keras, miskin unsur hara, dan terlalu liat, tambahkan kompos secukupnya.

4.       Penanaman

Setelah area tanaman siap ditanam, buatlah lubang penanaman sesuai dengan ukuran tanaman yang akan ditanam, untuk memudahkan, ukuran lubang tanam minimal selebar diameter sebaran akar bibit tanaman. Setelah ditanam, padatkan tanah di sekitar batang dan akar agar tanaman dapat berdiri dengan tegak. Lalu siramlah tanaman.

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menanam tanaman Philodendron di tempat terbuka, semoga bermanfaat. Semoga sukses! J


Thursday 3 November 2016

Mengenal Philodendron

Philodendron merupakan tanaman hias yang sudah dikenal sejak zaman dahulu. Keistimewaannya ada pada bentuk dan warna daun yang sangat bervariasi.


Klasifikasi Ilmiah
kingdom
plantae
divisi
Magnoliophyta
klas
Liliopsida
Orde
Alismatales
famili
Araceae
subfamili
Aroidae
genus
Philodendron



Dibandingkan dengan kerabatnya famili Araceae, seperti anthurium dan aglaonema, philodendron tahan terhadap kondisi gelap dan mudah dalam perawatan serta perbanyakan. Saat ini terdapat lebih dari 200 spesies tanaman philodendron di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, jumlah spesies yang ada cukup banyak dan beragam, baik dengan jenis batang yang kuat, eksotis, hingga tanaman kolektor yang mahal.

Asal Usul dan Penyebarannya

Philodendron pertama kali diidentifikasi dari sebuah herbarium yang dikoleksi oleh George Marcgraft, (Colombia) pada tahun 1644. Kemudian pada tahun 1832, Schott menemukan sejumlah jenis di hutan basah tropis negara Brazil. Setelah itu, mulai ditemukan jenis-jenis lainnya di hutan tropis Amerika Serikat, terutama di bagian Tenggara Amerika. Sebagian besar jenis yang ada di bagian Selatan Amerika, akan sama dengan tanaman yang berasal dari Pasifik, hingga Colombia dan Equator.
Dalam perkembangannya, penyebaran philodendron semakin meluas hingga ditemukan di hutan-hutan tropis Asia, termasuk Indonesia terutama di daerah Kalimantan hingga ke kepulauan Papua.


Menyerap Polutan Tetapi Mengandung Racun

Menurut penelitian yang dilakukan National Aeronautics and Space Administration (NASA), philodendron sp. Termasuk tanaman yang baik untuk diletakkan di dalam rumah. Tanaman ini dapat menyerap polutan di udara di dalam ruangan seperti formaldehid yang biasanya terdapat bahan busa dan partikel debu pada karpet.

Zat polutan ini jika terhirup oleh manusia dalam jumlah banyak dapat merugikan kesehatan, bahkan jika terpendam terlalu lama akan menyebabkan kanker.

 Selain kegunaan di ataas, tanaman ini termasuk dalam golongan tanaman yang beracun. Hal ini disebabkan kandungan yang mengandung kalsium oksalat (calcium oxalate:CaC204) pada seluruh bagian tanaman.

Untuk dosis yang rendah, jika getah tanaman terkena kulit, maka akan menyebabkan iritasi kulit seperti gatal-gatal hingga dapat menyebabkan penyakit pada kulit yang sensitif, jika terpecik ke mata dapat terjadi iritasi, jika tertelan, mulut dan tenggorokan akan terasa seperti terbakar. Bahkan jika tertelan dalam dosis yang tinggi dapat menyebabkan sesak nafas yang parah dan mengalami koma hingga kematian.



Baik, itulah informasi yang Flora Asri Lestari dapat berikan.
Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat, jangan lupa di share, ya.
Semoga sukses! J

Kriteria tanaman unggul layak jual

Selain berfungsi sebagai koleksi, tanaman juga dapat menjadi ladang uang. Nah pada tulisan ini Flora Asri Lestari akan memberikan beberapa informasi ciri tanaman unggul yang layak dijual. Berikut informasinya :


  1.   Bagian tanaman lengkap dan sehat, akar terlihat sehat dan berwarna putih, batangnya kuat, dan daun yang segar dan sehat.

  2. Ukuran daun maksimal dan tidak mengalami kelainan bentuk, seperti keriput/keriting dan terpelintir. Pilihlah daun yang sehat, daun muda yang besarnya proporsional dengan umur tanaman, jangan memilih daun muda yang terlalu kecil dan rusak, seperti sudah tergigit ulat atau daun yang menguning.
  3.  Tanaman bersih. Jika daun telah layu, sebaiknya dipotong dan dibuang.

  4.   Susunan daun rapi dan posisi daun tidak miring dari batang.
  5.  Diutamakan membeli tanaman yang mempunyai pucuk daun muda yang belum membuka.
  6. Jika tanaman merambat, perhatikan akar nafas yang sehat dan segar.

Itulah beberapa kriteria tanaman unggul layak jual yang Flora Asri Lestari informasikan. Semoga bermanfaat, terimakasih telah berkunjung. Jangan lupa di share, ya. Semoga sukses! J